Widya Tante Girang Yang Hot
Namaku indra saat ini aku berusia 26 tahun,aku ingin menceritakan pengalaman pribadiku saat pertama kali aku melepaskan keperjakaan ku,
saat itu aku masih berumur 14 tahun dan duduk dibangku SMP, saat itu aku belum tau yang namanya dunia sex dan saat itu aku masih perjaka…tetapi semua itu sirna begitu saja.
siang itu seperti biasa aku menjalani aktivitasku dirumah sambil menonton tv dan ditemani teh hangat, saat sedang asyiknya menonton terdengar bunyi ketukan dari pintu depan
saat ku buka ternyata seorang wanita berusia sekitar 36 tahun dan bertanya keberadaan ibu “dik,ibunya ada?”…lalu aku dengan nada lembut aku menjawab “maaf sebelumnya,tante ini siapa?
ibu sedang ada dikamar,sebentar nanti aku panggillkan” terus sambil memberikan senyuman manis kepadaku dia mengatakan ” Saya widya,teman ibu kamu dari PS.minggu.”
begitu awal perkenalan aku dengan tante widya, yang akhirnya baruku ketahui bahwa beliau adalah seorang “renteneir”.
saat itu keluarga kami sedang mengalami kesulitan ekonomi, ibu terlilit utang dengan beliau
dan ditambah lagi ayahku yang memilih meninggalkan ibu dan adik2ku disebuah rumah petak demi istri barunya,
hari demi hari terus berganti, aku dan tante widya sering dipertemukan, karena beliau setiap hari selalu datang ke rumah untuk menagih cicilan hutang…
Dipagi yang cerah itu tepatnya minggu 18 april 1996( masih ku ingat betul)
saat itu aku baru saja bangun tidur,sambil menikmati teh hangat yang manis..
sampai ku dengarkan suara langkah kaki yang menuju pintu depan rumahku,
sampai kudengar langkah kaki menuju pintu depan rumahku, belum saja dia mengetuk, pintu sudah kubuka…
aku : “eh tante..mau cari ibu tan?”
tante widya : “iya,masih dirumah nggak? tante kesiangan nih…tante bilang sih jam 9 mau kesini, sekarang udah jam 10 lebih”
aku : “iya tan, ibu lagi nganter adik2 tuh ke gereja kayaknya…saya aja baru bangun nih, mungkin sebentar lagi tan…tunggu saja kalo mau”
tante widya: “gitu ya? ya udah deh tante tunggu aja…”
Setelah kupersilahkan duduk, aku pun ke dapur untuk membuatkan minuman untuknya…
Tante widya: “wah repot2 kamu ndra…tante kan bisa ambil sendiri..”
aku : “gak apa2 tante…gak repot kok”
Tante widya: “kamu sendirian dirumah?”
aku : “iya nih tan, aku aja baru bangun..tau2 udah gak ada siapa2”
tante widya : “oh gitu…lha kamu sendiri gak kemana-mana? ”
aku : “nggak tan, kalo aku paling dirumah aja nonton tv atau kerumah temen di sebelah..”
tante widya : “gak pacaran?..eh ngomong2 udah punya pacar belum kamu?”
aku : “hehehehe…masih kecil tan, belum bisa cari uang sendiri, aku gak mau pacaran, nanti kalo udah kerja baru deh..”
tante widya : “masih kecil gimana? emang umur kamu berapa?”
aku : “aku khan baru 14th tan..baru kelas 3 smp”
tante widya : ” hah..14th kok bongsor ya? tante kira kamu sma..hehehe”
aku : “ah tante bisa aja…emang sih banyak yg bilang kalo aku bongsor, maaf tan..permisi sebentar aku tinggal mandi dulu gak apa2 ya..”
tante widya : “wah belom mandi ya? ih pantesan bau..hehehe, ganteng2 kok jorok belum mandi, ya udah mandi aja sana…apa mau tante yg mandiin?
(sambil tersenyum nakal)
aku : “ah tante bisa aja…sebentar ya tan..” tapi belum sempat aku berdiri dari tempat dudukku, tangan tante ratna langsung menarik tangan ku…
tante widya : “sebentar sini dra..tante gak bercanda kok, mau nggak tante mandiin..
enak loh..beneran deh gak bohong”…
seketika itu juga jantungku berdegup begitu kencang, mukaku memerah seketika tante widya meletakkan tangannya di pahaku..
tante widya : “beneran kok indra, tante janji deh gak cerita siapa2…kamu gak usah takut..tante khan gak galak hehehehehe…sini deh” tangan kanan tante menarik pinggangku, seraya menyuruhku untuk lebih rapat duduk didekatnya,
aku masih membisu tak dapat berkata apa2 ketika tangan kirinya sudah masuk kedalam celanaku dan meremas buah zakarku…
aku : “aah tante” (sambil merintih keenakkan ketika ia memainkan buah zakarku)
tante widya : ” tenang aja ya sayang…pokoknya tante jamin enak deh” bisik tante widya sambil menjilat telingaku…kemudian leherku, akupun mengerang ketika dia menghisap pentil dadaku…
aku : “tante…akh…hmmmnnn…aaaak h…”
kemudian bibirnya terus menciumi perutku sehingga aku semakin tak kuasa ketika kepala penisku mulai dijilati dan dikulum-kulum olehnya…aku hanya bisa mengerang tanpa bisa menolak apalagi berontak…saat tante widya melahap buah zakarku, dan memainkannya dengan lidahnya…ooohh…kemudian tante mulai membuka baju dan roknya…aku pun makin terpana dengan kemontokkan tubuhnya…payudaranya…ooh tante…
tante widya : “sini sayang…kamu jilatin ini ya” sambil mendorong kepalaku kearah vaginanya yg ditumbuhi bulu2 halus…aku pun langsung saja menjilati vagina tante widya dengan rakus…
tante : “OOOhhh…dandi…terus sayang…ooohh…jangan berhenti sayang…ooooh…iya sayang disitu…iya terus…terus..terus…oaaaahh ….”
setelah beberapa menit kujilati vaginanya…
tante widya : ” kamu hebat Di…” tante widya meregangkan kedua kakinya, sambil menarik penisku… “sini sayang, masukkan kesini…aaaaahhh…” ia pun mengerang, ketika penisku mulai masuk ke dalam vaginanya, sambil kedua tangannya mendorong dan menarik pantatku…tante widya terus mengerang
” Ooooh Dandi…terus sayang…Oooh Tuhan…Aaaahhhkh..”
setelah beberapa menit, aku langsung merasakan ketegangan, seluruh tubuhku terasa kaku…dan akhirnya, Aaaaaaakkkhhhh….tapi tangan tante widya terus menekan pantatku sehingga aku “keluar” di”dalam”nya…dan kemudian dia membiarkan aku terkapar lemas diatas tubuhnya,
tante widya : “hehehe…kamu jagoan dra..” sambil mencium keningku…” tante janji, gak akan bilang siapa2 sayang…kamu nggak usah takut..ini rahasia kita berdua ya sayang…”
aku : “tapi gimana kalo ibu aku tau? atau suami tante?..”
tante widya : “nggak, mereka nggak bakal tau…tenang aja ya sayang…pokoknya tante janji deh…terus terang tante sudah “kepingin” sama kamu dari dulu…akhirnya dapet juga..hehehehe…”
Setelah kejadian pagi itu, kami pun semakin sering melakukannya di setiap ada kesempatan, tante widya mengajariku bermacam gaya…dari foreplay dan seterusnya…dan setiap kali aku orgasme, tante widya selalu menyuruhku untuk orgasme di dalam vaginanya, dia bilang lebih nikmat rasanya… bahkan kadang dia menyuruhku untuk “keluar” di mulutnya…awalnya aku takut kalo nanti dia hamil, ternyata tante widya jujur padaku bahwa sesungguhnya dia tidak akan pernah bisa mempunyai keturunan (mandul) dan kedua anaknya yg masih kecil2 adalah anak hasil adopsi…
Berhubungan dengannya perlahan kehidupan ekonomi keluargaku membaik…walaupun aku selalu berbohong pada ibuku, mengenai uang yg tante widya sering berikan kepadaku…selain itu diapun memenuhi segala macam kebutuhan sekolahku dari keperluan membeli buku, sampai membiayai uang sekolah untuk masuk SMU, malahan sejak kami berhubungan dia tidak pernah lagi menagih hutang ke ibuku, padahal jumlahnya hampir 30 juta.
Tiga tahun aku menjalin hubungan dengan tante widya, sampai saat krisis moneter menimpa indonesia, tante widya memutuskan pindah ke solo bersama suami dan kedua anak angkatnya…
sampai sekarang aku tak pernah lagi mendengar kabar beritanya…
karena semenjak krisis moneterpun rumahku pindah ke daerah yg lebih terpencil…Kenangan bersama tante widya pun tak mungkin terlupakan, tante widya telah merenggut keperjakaanku, kini tante widya entah bagaimana khabarnya…,,,,,